Jumat, 11 Februari 2011

Profil Tgk.H.Anwar Kuta Krueng

Tgk.H.Anwar Kuta Krueng
Tgk H Anwar dilahirkan di Kuta Krueng Pidie Jaya pada 23 Agustus 1967 dengan nama lengkap Tgk H Anwar bin Tgk H Usman Kuta Krueng. Pada tahun 1973-1979 menyelesaikan sekolah dasar di Matdrasah Ibtidaiyyah Negeri (MIN) Kuta Krueng Pidie Jaya. Kemudian Mtdrasah Tsaniwiyyah Negeri (MTsN) diselesaikan di Bandar Dua Pidie Jaya pada tahun 1979-1982. Selanjutnya ke Dayah Ma’hadal Ulum Diniyyah Islamyyah (MUDI Mesra) sepanjang tahun 1983-1997 Samalanga – Bireuen.
Sepulang dari Dayah MUDI Mesra Samalanga beliau mengajar dan belajar lagi di Dayah yang dipimpin oleh Ayahnya Tgk H Usman Kuta Krueng (Abu Kuta) sambil kuliah di Jabbal Ghafur Sigli selama beberapa tahun, namun kemudian beliau menyelesaikan Strata Satu (S1) di STAI Banda Aceh. Karena kegigihannya dalam belajar dan kecerdasan, ketangkasan yang dianugerahkan Allah SWT padanya dalam waktu singkat Ayahnya (Abu Kuta Krueng) yakin Tgk H Anwar mampu membawa Darul Munawwarah ke arah yang lebih baik, dan hari ini beliau menjabat sebagai Rais’Am di Dayah Darul Munawwarah. Keyakinan Abu Kuta Krueng terbukti, hari ini Dayah Darul Munawwarah Kuta Krueng – Pidie Jaya merupakan salah satu dari tiga Dayah di Aceh yang sedang menjalani proses legetimasi Ma’had Ali (Dayah Manyang). Dayah MUDI Mesra Samalangan, Dayah Darul Munawwarah Kuta Krueng, dan Dayah Malikusaleh Panton Labu dalam proses agreditasi untuk menyandang status Ma’had Ali merupakan legetimasi perdana di Aceh setelah masa Kerajaan Aceh Darussalam.
Tgk H Anwar yang akrab disapa Abyya oleh murid-murid dan rekan seperjuangannya mulai merambah dunia LSM, beliau mengawali karirnya di dunia organisasi dengan menjadi salah seorang penggagas dan pendiri organisasi pangguyuban santri Rabithah Thaliban Aceh (RTA) pada tahun 1999, disini Tgk H Anwar dipercayakan sebagai Sekretaris Nadhiriyah RTA sepanjang tahun 1999-2003. Kemudian beliau menjabat wakil ketua Tanfidhiyah RTA periode 2003-2007, selain aktif di organisasi santri Aceh tersebut Tgk H Anwar juga ikut nimbrung dalam kegiatan para ulama, seperti yang tercatat dalam Dewan Paripurna Ulama Kabupten Pidie 2002-2007 beliau menjabat sebagai anggota, tak hanya sampai disitu, tahun 2007 Tgk H Anwar diangkat manjadi wakil ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) kabupaten Pidie Jaya hingga sekarang.
Setelah cukup berpengalaman dalam berorganisasi, Muktamar Rabithah Thaliban Aceh (RTA) di Banda Aceh mengamanatkan tampuk kepemimpinan kepada Tgk H Anwar, Rais’Am RTA periode 2007-2011 yang dipilih secara aklamasi telah mengisi buku perjalanan Tgk H Anwar dalam dunia social agama dan kiprah membenah ummat, disinilah peran sebagai Presiden santri dayah Aceh Tgk H Anwar dikenal public sebagai figure yang tegas terhadap kejahatan dan maksiat, harga mati untuk aqidah Islam serta siap meneteskan darah terakhir demi memperjuangkan syi’ar agama Allah dengan keyakinan Ahlusunnah.
Haus akan pengetahuan membuat Tgk H Anwar tak pernah puas dengan ilmu yang telah iya peroleh, pada tahun 2006 beliau mendapat mandat dari Jakarta untuk mengisi posisi Sekretaris Umum Yayasan Majelis Dzikir SBY Nurussalam, sampai sekarang Sekum YMDz SBY Nurussalam masih dipercayakan sama Tgk H Anwar. Saat masyarakat Aceh dituntut berpolitik, Tgk H Anwar pun melebarkan sayabnya dalam kancah politik nasional dengan bergabung dalam partai Demokrat dan akhirnya dipercayakan sebagai wakil sekretaris DPC Demokrat Aceh periode 2010-2015, kehadirannya dalam kepengurusan partai Demokrat mengundang perhatian Lembaga Muda Demokrat Indonesia, disini beliau menjabat sebagai Bendahara Umum periode 2010-2015.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar