Selasa, 21 Juni 2011

INFO MA'HAD ALY

PENDAHULUAN
Pondok Pesantren Darul Munawwarah Kuta Krueng didirikan pada tahun 1964 oleh Tgk.H. Usman Ali (yang akrab dengan sapaan Abu Kuta Krueng), hingga saat ini telah banyak melahirkan alumni-alumni yang mengabdi dalam masyarakat dengan mendirikan pondok pesantren cabang didaerahnya.

Pesatnya perkembangan pendidikan non pesantren mengakibatkan hamper mundurnya pendidikan slafiyah dengan kitab kuning sebagai pegangannya, beranjak dari sini pengasuh ponpes salafiyah Darul Munawwarah mendirikan program jenjang Ma’had Aly (Perguruan Tinggi) pada tahun 2011, dengan jurusan kajian fiqh dan ushul fiqh diharapkan dapat mengakarnya kembali pendidikan pondok pesantren dalam kehidupan masyarakat.

VISI
Lahirnya kader-kader ulama generasi muslim yang fiddin

MISI
  1. Meningkatkan manajemen pendidikan yang akuntabel, partisipatif, inovatif dan efektif dengan memadukan system pendidikan pesantren dan perguruan tinggi.
  2. Menyajikan studi fiqh dan ushul fiqh universal, mendalam serta mengembangkan peneladanan amaliah shufiyah sesuai tuntutan zaman.
  3. Memberikan pelayanan kepada masyarakat bagi kajian syari’at dalam berbagai aspek kehidupan.

TUJUAN
  1. Terwujudnya Ma’had Aly sebagai lembaga tafaqquh fiddin yang memiliki system penjaminan mutu dengan standar nasional dan internasional
  2. Lahirnya kader-kader ahli fiqh yang mewarisi tradisi ilmiah dan amaliah shufiyah dan mampu menyelesaikan persoalan zamannya.
  3. Berkembangnya pengalaman syari’at yang rahmatal lil alamin
PROFIL KELULUSAN
Mampu membaca dan memahami al-Mahally atau yang sederajat dan mampu menyelesaikan masail fiqhiyyah (muraja’ah kitab kuning)

DOSEN/MASYAIKH
Dosen Harian/al-Mudarrisun
Tgk.H.Usman Ali
Tgk.H.Anwar, S.PdI
Tgk.H.Fadhli
Tgk.H.Nurdin
Tgk.H.Tarmizi
Tgk.Zulkarnaini, S.PdI
Tgk.H.Rusli, LC

Dosen Tamu/al-Muhadhirun
Abuya Prof.Dr.H.Muhibbuddin Waly
Tgk.H.M.Amin (Abu Tu Min)
Tgk.H.Abdullah Ibrahim (Abu Tanjong Bungong)
Dr.H.Rusli Hasbi, MA
Drs.Tgk.H.Daud Hasbi, MM
Dr. Asnan Husen, MA
Prof.Dr.H.Muslem Ibrahim, MA
Drs.H.Azhari, MM

MATERI PERKULIAHAN
Mata Kuliah Dasar
Bahasa Arab Praktis, Bahasa Inggris Praktis, Bahasa Indonesia (Teknik Penulisan Karya Ilmiah) Ilmu Nahwu, Ilmu Sharaf, Ilmu Balaqhah, Ilmu Mantiq, Ilmu Kalam, Ilmu Tashawwuf, dan Ilmu Falah
Mata Kuliah Konsentrasi
Ushul Fiqh I (Ghayah Al Wushul), Ushul Fiqh II (Jam’ul Jawami’) Qawa’id Fiqh, Fiqh Ibadah (Al Mahally), Fiqh al-Muamalah (Al Mahally), Fiqh al-Munakahah (Al Mahally), Fiqh al-Jinayah (Al Mahally), Principles of Islamic Jurisprudence, Theories of Islamic Law.
Mata Kuliah Pendukung
Ulumul Qur’an, Ulumul Hadits, Pengantar Tarikh Tasyri’, Sirah Nabi, Filsafat Islam, Aliran Modern Pemikiran Islam, Metodologi Penelitian.
Mata Kuliah Ketrampilan
Seminar Proposal, Studi Penyelesaian Masa’il Fiqhiyyah (Bahthul Masa’il)
Penulisan Risalah/Skripsi

PENDAFTARAN MAHASANTRI
1.       Waktu Pendaftaran
Pendaftaran dibuka pada tanggal 01 Juni s/d 30 Juni 2011 setiap hari pukul 08.00 – 12.00
2.       Syarat Pedaftaran
      a.        Telah terdaftar santri Ponpes Salafiyah Darul Munawwarah.
      b.       Biaya pendaftaran masuk Ma’had Aly adalah bebas biaya
      c.        Menyerahkan kelengkapan administrasi, meliputi;
             1.       Rekomendasi dari pesantren asal, bagi utusan studi
             2.       Formulir pendaftaran yang telah diisi
                    -    2 (dua) lembar foto copy ijazah diniyah dan ijazah formal terakhir (legalisir)
                    -    4 (empat) lembar photo warna biru ukuran 3x4
3.       Tempat Pendaftaran
Kantor Sekretariat Ponpes Darul Munawwarah Kuta Krueng

MATERI UJIAN
1.       Ujian Lisan
      ‘Inatuth Thalibin
2.       Ujian Tulis
      ‘Inatuth Thalibin, Waraqat, Mutammimah

WAKTU TES
Tes Pada Hari        : Sabtu
Tanggal                   : 04 Juli 2011
Pukul                      : 14.00 s/d Selesai

PENGUMUMAN KELULUSAN
Pengumuman kelulusan tanggal 10 Juli 2011

MASUK ASRAMA & MULAI PENGAJIAN (PERKULIAHAN)
Hari         : Selasa
Tanggal   : 12 Juli 2011

ALAMAT
MA’HAD ALY PONDOK PESANTREN DARUL MUNAWWARAH
Kuta Krueng, Kec.Bandar Dua, Kab.Pidie Jaya – Aceh
Telp/Fax 0644-5351310
e-Mail: pdarulmunawwarah@yahoo.com
P.O Box 24188

Jumat, 15 April 2011

Pentingnya Hubungan Baik Ulama dan Umara

Ketua Umum Dayah Darul Munawwarah berbincang serius dengan Presiden RI disela-sela acara zikir bersama di Jakarta.

Ulama merupakan tongkat para umara dalam mengarungi lautan kepemimpinan, para pemimpin tidak akan pernah bisa menjalankan roda pemerintahan sesuai agama bila mengkesampingkan peranan ulama. Hal tersebutlah yang melatarbelakangi pentingnya hubungan baik antar ulama dan umara.

Konsep tersebut tidak luput dari pandangan ketua umum dayah Darul Munawwarah, hingga menggugah beliau untuk selalu seiring-selangkah dengan umara dalam membenahi ummat. Tgk.H.Anwar Usman yang merupakkan anak sulung Tgk.H.Usman Ali (pimpinan dayah Kuta Krueng) sangat focus pada pembenahan ummat, hingga tak pernah merasa lelah untuk terus berjuang dengan berbagai cara demi mencapai cita-citanya tersebut.

Dayah Darul Munawwarah sangat teliti dan selalu mengkedepankan pendidikan bagi masyarakat, hingga kedepan Darul Munawwarah merancang sistem pendidikan Ma'had Ali.Tidak mudah untuk sampai kesitu tanpa ada hunbungan baik antar lembaga pendidikan dengan pemerintah, namun hal tersebut tetap dilakukan demi mencapai pendidikan maksimal bagi rakyat.

Jumat, 11 Februari 2011

Profil Tgk.H.Anwar Kuta Krueng

Tgk.H.Anwar Kuta Krueng
Tgk H Anwar dilahirkan di Kuta Krueng Pidie Jaya pada 23 Agustus 1967 dengan nama lengkap Tgk H Anwar bin Tgk H Usman Kuta Krueng. Pada tahun 1973-1979 menyelesaikan sekolah dasar di Matdrasah Ibtidaiyyah Negeri (MIN) Kuta Krueng Pidie Jaya. Kemudian Mtdrasah Tsaniwiyyah Negeri (MTsN) diselesaikan di Bandar Dua Pidie Jaya pada tahun 1979-1982. Selanjutnya ke Dayah Ma’hadal Ulum Diniyyah Islamyyah (MUDI Mesra) sepanjang tahun 1983-1997 Samalanga – Bireuen.
Sepulang dari Dayah MUDI Mesra Samalanga beliau mengajar dan belajar lagi di Dayah yang dipimpin oleh Ayahnya Tgk H Usman Kuta Krueng (Abu Kuta) sambil kuliah di Jabbal Ghafur Sigli selama beberapa tahun, namun kemudian beliau menyelesaikan Strata Satu (S1) di STAI Banda Aceh. Karena kegigihannya dalam belajar dan kecerdasan, ketangkasan yang dianugerahkan Allah SWT padanya dalam waktu singkat Ayahnya (Abu Kuta Krueng) yakin Tgk H Anwar mampu membawa Darul Munawwarah ke arah yang lebih baik, dan hari ini beliau menjabat sebagai Rais’Am di Dayah Darul Munawwarah. Keyakinan Abu Kuta Krueng terbukti, hari ini Dayah Darul Munawwarah Kuta Krueng – Pidie Jaya merupakan salah satu dari tiga Dayah di Aceh yang sedang menjalani proses legetimasi Ma’had Ali (Dayah Manyang). Dayah MUDI Mesra Samalangan, Dayah Darul Munawwarah Kuta Krueng, dan Dayah Malikusaleh Panton Labu dalam proses agreditasi untuk menyandang status Ma’had Ali merupakan legetimasi perdana di Aceh setelah masa Kerajaan Aceh Darussalam.
Tgk H Anwar yang akrab disapa Abyya oleh murid-murid dan rekan seperjuangannya mulai merambah dunia LSM, beliau mengawali karirnya di dunia organisasi dengan menjadi salah seorang penggagas dan pendiri organisasi pangguyuban santri Rabithah Thaliban Aceh (RTA) pada tahun 1999, disini Tgk H Anwar dipercayakan sebagai Sekretaris Nadhiriyah RTA sepanjang tahun 1999-2003. Kemudian beliau menjabat wakil ketua Tanfidhiyah RTA periode 2003-2007, selain aktif di organisasi santri Aceh tersebut Tgk H Anwar juga ikut nimbrung dalam kegiatan para ulama, seperti yang tercatat dalam Dewan Paripurna Ulama Kabupten Pidie 2002-2007 beliau menjabat sebagai anggota, tak hanya sampai disitu, tahun 2007 Tgk H Anwar diangkat manjadi wakil ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) kabupaten Pidie Jaya hingga sekarang.
Setelah cukup berpengalaman dalam berorganisasi, Muktamar Rabithah Thaliban Aceh (RTA) di Banda Aceh mengamanatkan tampuk kepemimpinan kepada Tgk H Anwar, Rais’Am RTA periode 2007-2011 yang dipilih secara aklamasi telah mengisi buku perjalanan Tgk H Anwar dalam dunia social agama dan kiprah membenah ummat, disinilah peran sebagai Presiden santri dayah Aceh Tgk H Anwar dikenal public sebagai figure yang tegas terhadap kejahatan dan maksiat, harga mati untuk aqidah Islam serta siap meneteskan darah terakhir demi memperjuangkan syi’ar agama Allah dengan keyakinan Ahlusunnah.
Haus akan pengetahuan membuat Tgk H Anwar tak pernah puas dengan ilmu yang telah iya peroleh, pada tahun 2006 beliau mendapat mandat dari Jakarta untuk mengisi posisi Sekretaris Umum Yayasan Majelis Dzikir SBY Nurussalam, sampai sekarang Sekum YMDz SBY Nurussalam masih dipercayakan sama Tgk H Anwar. Saat masyarakat Aceh dituntut berpolitik, Tgk H Anwar pun melebarkan sayabnya dalam kancah politik nasional dengan bergabung dalam partai Demokrat dan akhirnya dipercayakan sebagai wakil sekretaris DPC Demokrat Aceh periode 2010-2015, kehadirannya dalam kepengurusan partai Demokrat mengundang perhatian Lembaga Muda Demokrat Indonesia, disini beliau menjabat sebagai Bendahara Umum periode 2010-2015.  

Profil Tgk.H.Usman (Abu Kuta Krueng)


TGK H USMAN BIN TGK ALI

Lahir di Kuta Krueng Pidie Jaya pada tanggal 31 Desember 1940 dengan nama lengkap Tgk H Usman bin Tgk Ali. Setelah menyelesaikan Sekolah Rakyat (SR) Tgk H Usman langsung menggeluti pengetahuan Islam di Dayah Ma’hadal Ulum Diniyyah Islamyyah (MUDI) Mesra Samalanga – Bireuen, semasa mengaji di Dayah MUDI Mesra Samalanga telah nampak terlihat kepribadian seorang ulama, mulai dari sifat, karakter hingga kemampuan menyerap berbagai ilmu pengetahuan dengan cepat.
Sebagai seorang murid, Tgk H Usman selalu menghormati gurunya, hingga ilmu yang beliau peroleh-pun mengandung keberkatan (bermanfaat), karena dalam keyakinan aneuk dayah memuliakan dan menghormati guru merupakan salah satu factor keberkatan pada ilmu. Dan hal ini dipraktekkan dalam keseharian Tgk H Usman, walhasil sepulang dari dayah MUDI Mesra Samalanga beliau mendirikan Dayah Darul Munawwar di Kuta Krueng, Bandar Dua yang dulunya tunduk ke kabupaten Pidie, namun sekarang masuk wilayah kabupaten Pidie Jaya setelah pemekaran pada tahun 2007 lalu.
Kehadiran Tgk H Usman yang akrab disapa Abu Kuta Krueng dalam kancah pendidikan di Aceh telah menoreh catatan sejarah Aceh sebagai bumi seribu dayah dan satu lagi bertambah lampu penerang di bumi Serambi Mekkah. Hari ini Abu Kuta dipandang sebagai seorang tokoh ulama karismatik Aceh yang selalu dihormati dan menjadi kebanggaan orang Aceh.